pameran urban genitals, ambon 5-6 mei 2017

 

18281055_1448583628534409_1970436687_n

selamat datang di urban genitals. kamu akan menikmati ambon lewat laut, darat dan udara. juga berjalan bersama waktu : dari masa portugis, jepang hingga jembatan merah putih. 

kata, gambar dan benda adalah media yang kami pilih untuk menghadirkan keseharian ambon; kemarin dan hari ini. sekujur dinding lorong adalah ruang pameran kami. di tubuhnya kami melekatkan kepingan kota : tanah, laut, manusia, pikirannya, air mata dan problematika hidupnya.

musik dan sampah adalah dua tema yang tebal dan kokoh sehingga mata para penyair dan seniman visual kerap menangkap dan mengabadikan hal ini dalam pekerjaan berkesenian mereka. dalam pameran ini, dua tema itu pun nampak terserak di sana sini.

sementara itu, ketegangan antara perempuan dan laki-laki, perilaku beragama, relasi antar manusia, musnahnya ruang hidup dan romantika cinta urban pun ada dalam potret hari ini. beberapa karya mengenainya sengaja kami bawa untuk dipamerkan sebagai cerita-cerita kecil dari segenap sudut kota.

dan yang tak kalah penting, kota sudah semestinya tidak lagi kita pahami sebagai lanskap dan wujud pembangunan saja. kota adalah juga tubuh. bahasa tubuh adalah bahasa kedalaman. kita harus menembus lapis-lapis permukaan untuk paham sungguh apa yang ada di baliknya. maka dua buah bentuk tubuh perempuan kami letakkan di pameran kali ini. dua-duanya merekam kronik ambon : dulu dan kini.

akhirnya, kami mengucapkan terima kasih karena kamu sudah mau menyempatkan diri, membawa tubuh dan pikiranmu untuk datang melihat tubuh ambon : tubuhmu sendiri.

selamat menikmati pameran.